Rabu, 12 Oktober 2011

Kejuaraan Olahraga Ekstrim Digelar di Palembang

PALEMBANG - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI akan menggelar extrem sport championship atau kejuaraan terbuka cabang olahraga berisiko tinggi tingkat internasional di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang pada 14 -15 Oktober mendatang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palembang Mirza Fansyuri mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program kegiatan yang dilaksanakan dari Kemenpora. Sedangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang hanya memberi dukungan berupa fasilitas tempat.

"Kita memfasilitasi kegiatan tersebut," ungkapnya di kantor wali kota, Selasa (11/10) kemarin.

Mirza melanjutkan, cabang-cabang olahraga berisiko tinggi tersebut meliputi skateboard, inline, dan panjat tebing. Menurutnya, sejumlah pekerja sudah mulai membangun media, sarana dan prasana perlombaan seperti rintangan, jalur, dan landasan luncur dlokasi Pelataran BKB.

"Alatnya bersifat bongkar pasang jadi tidak menjadi masalah untuk lokasi, sudah dikerjakan pihak panitya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Palembang Herty Mochtar menjelaskan, persiapan acara sudah mulai dilakukan sejak sepekan lalu. Bentuk dukungan yang diberikan, dalam berbagai hal diantaranya pengaturan arus lalu lintas, keamanan, dan parkir saat opening ceremony atau upacara pembukaan serta selama kegiatan berlangsung.

"Ya, tentu persiapan tersebut sebagai bentuk dukungan Pemkot Palembang untuk kegiatan tingkat internasional ini," bebernya.

Tak hanya itu, sambung Herty, Pemkot Palembang juga menyiapkan rumah sakit rujukan untuk perawatan terhadap atlet atau peserta yang cedera saat perlombaan.

"Dengan demikian, ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, peserta lomba langsung cepat ditangani sehingga sakitnya tidak semakin parah," jelas Herty.

Herty memastikan, kejuaraan olahraga eksrim ini akan diikuti peserta dari sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, dan Vietnam. Selain itu, kemungkinan peserta lain yang juga akan hadir adalah peserta dari negara jazirah Arab seperti Uni Emirat Arab (UAE) dan Jordania, serta negara Asia, Korea Selatan.

Herty menambahkan, penyelenggaraan event olahraga ini merupakan suatu upaya Kemenpora untuk mengembangkan olahraga berisiko di Indonesia.

Menurutnya, olahraga ekstrim yang akan digelar tersebut terdiri dari sejumlah jenis olahraga beresiko tinggi yang membutuhkan keahlian, keterampilan, dan kecekatan dari para peserta.

"Jadi olahraganya penuh tantangan," tukas Herty.